Salah satu olahraga yang paling mudah dilakukan oleh semua kalangan dan memiliki keefektifan tinggi adalah lari. Lari selain sederhana juga tidak memerlukan biaya yang besar. Untuk dapat mendapatkan momentum kecepatan lari, dengan maksimal diperlukan awalan start yang baik dan benar. Bagaimana dan apa saja start yang dapat digunakan untuk awalan lari?
Mari simak penjelasan selengkapnya.
Ilustrasi start lari
Jenis-jenis Start Lari
Gerakan start lari dibagi menjadi tiga, yaitu start jongkok, start berdiri dan start melayang.
A. Start Jongkok
Start jongkok adalah jenis start yang digunakan oleh pelari jarak pendek atau sprinter. Jarak lintasan lari sprint adalah 100 meter, 200 meter dan 400 meter. Start jongkok terdiri dari tiga macam yaitu start pendek (bunch start), start menengah (medium start) dan start panjang (long start). Berikut penjelasannya:
Start jongkok
- Start Pendek (Bunch Start). Start pendek ini dilakukan dengan memposisikan tangan sedikit lebar dari bahu dengan posisi ibu jari membentuk huruf "V". Posisikan salah satu kaki di depan dengan jarak 75 cm dari garis start. Posisi kaki belakang sejajar dengan tumit kaki depan dengan jarak tengah sekitar satu kepalan tangan.
- Start Menengah (Medium Start). Start menengah dilakukan dengan cara memposisikan tangan dan ibu jari sama seperti start pendek. Perbedaannya adalah posisi kaki depan berjarak 40 cm dari garis start. Posisi lutut kaki belakang sejajar dengan ujung jari kaki depan dengan jarak satu kepalan tangan.
- Start Panjang (Long Start). Start panjang dilakukan dengan posisi tangan masih sama dengan tangan start pendek. Sementara posisi kaki depan diatur dengan jarak 40 cm dari garis start. Posisikan lutut kaki belakang sejajar dengan tumit kaki depan dengan jarak antara sebesar satu kepalan tangan.
Posisi Awal (Aba-aba Bersedia)
Cara melakukan:
- Kedua kaki dalam keadaan menyentuh tanah
- Lutut kaki belakang menempel di tanah
- Kedua tangan diletakkan di tanah, terpisah selebar bahu lebih sedikit dengan jari-jari tangan dilengkungkan
- Kepala dalam keadaan datar dengan punggung, pandangan mata lurus ke bawah
Cara melakukan:
- Kedua lutut ditekan ke belakang
- Lutut kaki depan dalam posisi membentuk sudut siku-siku ( 90 derajat )
- Lutut kaki belakang membentuk sudut antara 120-140 derajat
- Pinggang agak diangkat lebih tinggi daripada bahu, badan condong ke depan
- Posisi bahu sedikit lebih di depan daripada kedua tangan
Cara melakukan:
- Badan diluruskan dan diangkat pada saat kedua kaki menekan keras pada balok start
- Kedua tangan diangkat dari tanah secara bersamaan kemudian diayun secara bergantian sesuai irama langkah
- Kaki belakang mendorong kuat diimbangi dengan dorongan kaki depan tidak terlalu kuat namun lebih lama
- Kaki belakang diayun ke depan dengan cepat dengan posisi badan condong ke depan
- Lutut dan pinggang diluruskan penuh saat akhir dorongan
B. Start Berdiri
Start berdiri disebut juga standing start. Start berdiri digunakan sebagai awalan pelari jarak menengah dan jarak jauh dengan panjang lintasan 800 meter, 1500 meter, 5000 meter dan 10.000 meter.
Teknik start berdiri ini berbeda dengan start jongkok, cara melakukannya yaitu:
Start berdiri disebut juga standing start. Start berdiri digunakan sebagai awalan pelari jarak menengah dan jarak jauh dengan panjang lintasan 800 meter, 1500 meter, 5000 meter dan 10.000 meter.
Teknik start berdiri ini berbeda dengan start jongkok, cara melakukannya yaitu:
- Sikap awal adalah berdiri lalu ketika ada aba-aba Bersedia, pelari maju ke depan dan menempatkan salah satu kaki di depan (di belakang garis start) dengan lutut agak ditekuk. Satu kaki yang lain di belakang dengan posisi lutut lurus.
- Badan dicondongkan ke depan dengan berat badan bertumpu pada kaki depan.
- Siapkan kedua lengan di dekat badan dengan posisi siku sedikit ditekuk.
- Pandangan mata tetap fokus ke depan
- Jaga posisi tubuh dalam keadaan rileks namun siap
Start berdiri
C. Start Melayang
Start melayang atau flying start ini digunakan untuk pelari lari estafet atau lari sambung khususnya pelari kedua, pelari ketiga dan pelari keempat. Pelari pertama tetap menggunakan start jongkok.
Jika dilihat secara umum posisi awal start melayang ini tidak jauh berbeda dengan start berdiri (standing start), namun perbedaannya adalah terletak pada cara melakukannya.
Start melayang terdiri dari dua macam cara yaitu dengan cara visual dan dengan cara non-visual.
- Start melayang cara Visual. Sesuai dengan namanya, cara visual ini bermakna melihat. Pada saat melakukan start visual, pelari akan menerima tongkat estafet dari pelari sebelumnya dengan cara menoleh dan melihat ke arah pelari yang akan menerima tongkat. Teknik visual ini biasanya digunakan pada nomor lari estafet 4 x 400 meter.
Teknik visual
- Start melayang cara Non-Visual. Kebalikan dari teknik visual, teknik non-visual ini dilakukan dengan tanpa menoleh dan melihat pelari yang akan memberi tongkat estafet. Pandangan pelari ketika menggunakan teknik non-visual ini selalu fokus ke depan. Untuk persiapan menerima tongkat, biasanya pelari sudah mengenal karakter pelari sebelumnya dan dapat mengandalkan kode suara ketika pelari yang akan memberikan tongkat sudah semakin dekat. Teknik non-visual biasa digunakan pada nomor lari estafet 4 x 100 meter.
0 Comments