INFO

SELAMAT DATANG DI HALAMAN INI. SAMPAIKAN KRITIK DAN SARAN UNTUK KAMI. SELAMAT BELAJAR DAN TETAP JAGA PROTOKOL KESEHATAN. (Atmojo Prayogo W., S.Pd. Gr.)

LARI JARAK PENDEK

Salah satu olahraga yang paling mudah dilakukan oleh semua kalangan dan memiliki keefektifan tinggi adalah lari. Lari selain sederhana juga tidak memerlukan biaya yang besar. Lari sebagai salah satu cabang atletik tentunya memiliki nomor-nomor yang dipertandingkan. Apa sajakah itu?
Yuk baca artikel ini selengkapnya.

Ilustrasi lari

A. Lari Jarak Pendek

Lari jarak pendek sering disebut juga dengan lari sprint. Lari sprint dilakukan dengan cara berlari memaksimalkan kecepatan horisontal pelari dari awal (start) hingga akhir (garis finish) tanpa mengurangi kecepatan larinya.
Sesuai dengan namanya, lari jarak pendek tidak memerlukan jarak tempuh yang panjang pada nomor-nomor perlombaannya. Nomor-nomor yang diperlombakan antara lain:
  • lari jarak 100 meter
  • lari jarak 200 meter
  • lari jarak 400 meter
Lalu bagaimana teknik melakukan lari jarak pendek secara benar?
mari kita simak penjelasannya.

B. Teknik-teknik Lari Jarak Pendek

1. Teknik Start

Secara umum teknik start yang dapat digunakan pada lari yaitu:
  • Start jongkok 
  • Start berdiri
  • Start melayang
Namun untuk lari jarak pendek, start yang digunakan adalah START JONGKOK.

Untuk mengetahui lebih lengkap tentang jenis-jenis start,
KLIK tombol di bawah ini:

Posisi Awal (Aba-aba Bersedia)



Tujuan dari posisi bersedia adalah untuk mengambil sikap start posisi awal yang layak


Cara melakukan:
  • Kedua kaki dalam keadaan menyentuh tanah
  • Lutut kaki belakang menempel di tanah
  • Kedua tangan diletakkan di tanah, terpisah selebar bahu lebih sedikit dengan jari-jari tangan dilengkungkan
  • Kepala dalam keadaan datar dengan punggung, pandangan mata lurus ke bawah

Posisi Aba-aba Siap

Tujuan dari posisi siap ini adalah untuk bergerak maju ke posisi start yang optimal dan dipertahankan
Cara melakukan:
  • Kedua lutut ditekan ke belakang
  • Lutut kaki depan dalam posisi membentuk sudut siku-siku ( 90 derajat )
  • Lutut kaki belakang membentuk sudut antara 120-140 derajat
  • Pinggang agak diangkat lebih tinggi daripada bahu, badan condong ke depan
  • Posisi bahu sedikit lebih di depan daripada kedua tangan

Fase Drive/dorong ( Aba-aba Yak/suara pistol )

Tujuan dari fase ini adalah meninggalkan balok start dan mempersiapkan pembuatan langkah lari pertama secara efektif
Cara melakukan:
  • Badan diluruskan dan diangkat pada saat kedua kaki menekan keras pada balok start
  • Kedua tangan diangkat dari tanah secara bersamaan kemudian diayun secara bergantian sesuai irama langkah
  • Kaki belakang mendorong kuat diimbangi dengan dorongan kaki depan tidak terlalu kuat namun lebih lama
  • Kaki belakang diayun ke depan dengan cepat dengan posisi badan condong ke depan
  • Lutut dan pinggang diluruskan penuh saat akhir dorongan

2. Teknik Lari ( Fase Percepatan )
Untuk menambah kecepatan dan membuat gerakan transisi yang efisien pada saat berlari sprint maka dibutuhkan fase percepatan. Fase percepatan dilakukan dengan cara:
  • Kaki depan ditempatkan dengan cepat pada telapak kaki untuk membuat langkah pertama.
  • Posisi badan tetap condong ke depan.
  • Tungkai-tungkai bawah dipertahankan selalu paralel dengan tanah saat pemulihan (recovery).
  • Panjang langkah dan frekuensi gerak langkah meninigkat dengan setiap langkah.
  • Badan ditegakkan setelah menempuh jarak 20 – 30 m.  

3. Teknik Memasuki Garis Finish

Untuk memasuki garis finish pada lari sprint/jarak pendek dapat dilakukan beberapa cara yaitu:
  • Dada condong ke depan dengan tanpa mengurangi kecepatan lari.
  • Kedua tangan diayunkan ke bawah belakang
  • Dada diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah lebih maju ke depan.
  • Pandangan tetap fokus ke depan tanpa menoleh ke arah manapun

Post a Comment

0 Comments